TranslatePDF. MAKALAH TENTANG TEKNIK PEMBENIHAN IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy) Oleh: RIFALDA MAISAROH NRP. 53174211994 PROGRAM DIPLOMA IV PROGRAM STUDI AKUAKULTUR JURUSAN TEKNOLOGI SUMBERDAYA PERAIRAN SEKOLAH TINGGI PERIKANAN JAKARTA JAKARTA 2019 1 f KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena hanya dengan izin dan PenyebabMata Ikan di Telapak Kaki. Penyebab utama penyakit ini adalah karena kuman yang terdapat pada telapak kaki, yang berarti penyebab mata ikan paling utama adalah kebersihan. Penyakit ini terjadi karena kebersihan yang kurang terjaga. Sering sekali terjadi karena menggunakan sepatu atau kaus kaki yang kotor dan lembab, dan kutil terbentuk PenyebabMata Ikan. Mata ikan disebabkan oleh gesekan dan tekanan dari tindakan berulang. Beberapa sumber gesekan dan tekanan ini antara lain: Mengenakan sepatu dan kaus kaki yang tidak pas. Sepatu yang sempit atau berhak tinggi bisa menekan area kaki. Jika sepatu terlalu longgar, kaki mungkin berulang kali bergesekan dengan sepatu. Sebab ikan Gurame memiliki bentuk yang sangat unik. Pada bagian kepala lonjong mirip kerucut dan pada bagian badan mirip ikan mujair dan nila. Setidaknya ada 8 jenis ikan gurame yang indah dan menarik mata. Sumber: Wikipedia. Di alam, ikan gurame banyak hidup di sungai, rawa atau kolam termasuk air payau. Biarkan benih yang keluar . – Membangun budidaya ikan gurame tidak terlepas dari gangguan penyakit yang seringkali dihadapi oleh para peternak ikan ini. Untuk keberhasilan budidaya ikan gurame, perlu dikenali penyakit yang sering menyerang ikan ini serta cara mengatasinya. Yuk kenali penyakit ikan gurame dan cara mengatasinya. Hama Hama yang sering menyerang ikan gurame adalah ikan liar pemangsa seperti ikan gabus dan belut. Musuh lain dari ikan gurame adalah ular, biawak dan bermacam jenis burung. Biasanya untuk mengatasi serangan hama ini di sekeliling kolam budidaya ikan gurame dipasang jaring dan perangkap untuk mencegah hama masuk ke dalam kolam. Penyakit Ikan Gurame Penyakit yang menyerang ikan gurame biasanya timbul karena interaksi antara ikan dengan lingkungannya. Secara umum penyebab penyakit ikan gurame dapat dibedakan menjadi dua yaitu penyakit parasite dan penyakit non parasiter. Parasiter Penyakit ini disebabkan oleh bakteri dan parasit yang tumbuh di dalam tubuh ikan gurame. Ciri-ciri ikan gurame yang terserang penyakit parasiter adalah insangnya menjadi pucat dan kadang-kadang tampak semburat merah dan keabu-abuan. Selain itu ikan gurame yang terserang penyakit parasiter biasanya perut ikan menjadi kurus dan ikan lemah. Ciri-ciri penyakit parasiter pada ikan gurame A. Kutu ikan Kutu ikan disebabkan oleh parasit Argulus indicus yang bersumber dari udang renik. Kualitas air kolam budidaya yang buruk juga bisa menjadi penyebab utama penyebaran penyakit ini yang dapat menyebar melalui air dan kontak langsung dengan ikan lainnya. Kutu ikan menyerang ikan gurame dengan cara menempel dan menggigit bagian tubuh ikan sehingga berdarah. B. Mata Belo Penyakit parasiter yang kedua adalah mata belo. Penyakit ini muncul dengan gejala awal ikan kehilangan nafsu makan dan terlihat kurang aktif. Ikan gurame yang terjangkit penyakit ini matanya akan membengkak, buta dan akhirnya ikan mati. Selain itu ikan gurame yang terserang penyakit mata belo akan lebih sering muncul ke permukaan air. Penyebab penyakit ini adalah cacing yang mengganggu area penglihatan dan kepala ikan gurame. Putih Ikan gurame yang terserang penyakit ini memiliki ciri-ciri munculnya bercak-bercak putih di kulit ikan dan mulut akan akan terlihat kembang kempis seperti kekurangan oksigen. Ikan gurame yang terserang penyakit ini cenderung menggesekkan badannya ke lingkungan sekitar. D. Cacing Insang dan Kulit Penyakit ini disebabkan oleh parasit Dactylogyriasis yang menyerang benih ikan gurame terutama di badan dan insang. Ikan gurame yang terserang penyakit ini akan tampak lemah, nafsu makan berkurang dan sering berkumpul di permukaan air karena kekurangan oksigen. E. Bercak Merah Bercak merah disebabkan oleh bakteri Aeromona punctata dimana ikan gurame yang terserang penyakit ini akan memiliki permukaan kulit yang berubah menjadi warna gelap dan mengeluarkan lendir. Ikan gurame yang terserang penyakit ini akan menjadi lemah. F. Trichodina Penyakit ini disebabkan oleh parasit Trichodina sp. yang menyerang bagian kulit dan sirip ikan. Ikan gurame yang terserang penyakit ini akan memiliki luka di sekujur tubuh yang diserang. G. TBC Penyakit parasiter lainnya yang menyerang ikan gurame adalah TBC yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycrobacterium sp. Ikan gurame yang terserang penyakit TBC akan kehilangan nafsu makan dan kulitnya menjadi gelap. Selain itu akan timbul bercak merah di sekujur tubuh ikan hingga pendarahan. Non Parasiter Penyakit non parasiter disebabkan oleh lingkungan dari luar ikan gurame itu sendiri. Katidakseimbangan antara faktor kimia dan lingkungan menjadi penyebab utama penyakit non parasiter pada ikan gurame. A. Kekurangan Nutrisi Hal ini terjadi akibat kekurangan asam amino dan vitamin pada pakan ikan gurame. Selain itu juda dapat terjadi karena keracunan alfatokin. Kekurangan nutrisi akan menyebabkan masalah pada bagian insang ikan gurame dengan gejala awal yang ditimbulkan yaitu tutup insang keriput, tubuh ikan bengkok dan menyebabkan pertumbuhan ikan menjadi lambat. B. Kejenuhan Gas Disebabkan oleh peningkatan dan kejenuhan air kolam akibat kandungan nitrogen, oksigen dan karbon dioksida yang menyerang bagian kulit, mata dan insang gurame. Penyakit ini menyerang benih ikan gurame. C. Kekurangan Oksigen Ikan gurame yang kekurangan oksigen dalam waktu lama bisa mati. Akibatnya akan terjadi gagal panen yang merugikan peternak. Cara Mengatasi Penyakit Ikan Gurame Penyakit ikan gurame bisa diatasi dengan cara menggunakan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan untuk mencegah penyakit parasiter dengan dosis 10 liter per hektar. Sedangkan untuk mengatasi penyakit non parasiter yang menyerang ikan gurame dapat dilakukan dengan memperbaiki kualitas nutrisi pakan pada ikan, mengganti air kolam budidaya secara rutin, mengurangi penambahan bahan organik yang tidak diperlukan untuk pertumbuhan ikan, dan menggunakan tambahan Suplemen Organik Cair GDM untuk membantu mempertahankan kekebalan tubuh ikan. Demikian informasi penyakit ikan gurame. Semoga informasi ini bermanfaat dan bisa menjadi panduan bagi anda yang sedang melakukan budidaya ikan gurame. ira JAKARTA, - Beberapa ikan hias, termasuk ikan cupang, memiliki mata yang menonjol ke luar, misalnya saja ikan mas koki. Namun, jangan anggap ikan hias lain yang matanya menonjol adalah hal wajar. Sebab, penyakit bisa menjadi penyebab mata ikan hias membesar seperti bengkak dan menonjol, misalnya mata ikan cupang bengkak yang tampak tak wajar. Penyakit ini dinamakan popeye atau pop eye. Seperti apa penyakit pop eye pada ikan hias, termasuk gejala dan penyebabnya? Dikutip dari The Spruce Pets, berikut penjelasannya. Baca juga Cara Memberi Makan Ikan Cupang Saat Anda Harus Bepergian SHUTTERSTOCK/YOU TOUCH PIX OF EUTOCH Ilustrasi ikan Molly. Apa itu penyakit popeye? Penyakit popeye atau secara medis dikenal sebagai exophthalmia adalah kondisi di mana mata ikan membengkak dan menonjol keluar secara tidak normal dari soketnya karena berbagai penyakit dan faktor. Penyakit popeye ini dapat memengaruhi satu mata atau kedua mata. Mata ikan mungkin tampak keruh atau bahkan terlihat jernih dalam beberapa kasus, selain pembengkakan yang terlihat jelas. Tanda penyakit popeye pada ikan hias Ikan yang menderita penyakit popeye tampak terjadi pembengkakan yang ditandai pada salah satu atau kedua matanya. Pembengkakan ini biasanya disebabkan oleh cairan yang bocor ke area di belakang bola mata. Mata dapat menjadi keruh atau berubah warna jika kornea mata pecah, atau dapat berlumuran darah jika ikan mengalami cedera fisik. Baca juga Ini Alasan Mengapa Ikan Tidak Baik Dipelihara di Dalam Fish Bowl Dalam kasus yang parah, mata yang terinfeksi bisa pecah tanpa pengobatan. Jika ini terjadi, ikan pada akhirnya akan pulih tetapi matanya akan buta. Jakarta - Meski bukan masalah kesehatan serius, memiliki mata ikan di telapak kaki memang tidak nyaman. Hal ini membuat banyak orang yang akhirnya mencoba 'mengutak-atik' mata ikan dengan mencongkel atau mengguntingnya menurut dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK dari D&I Skin Centre, 'mengutak-atik' mata ikan tanpa bantuan dokter sangatlah berbahaya. Mata ikan bisa pecah atau berdarah yang nantinya memicu kuman untuk menetap dan terjadi infeksi."Karena mata ikan dianggap masalah ringan dan orang umumnya nggak mau dibedah, makanya sering mengobati seadanya. Mencongkel sendiri atau yang lainnya," tutur dr Darma kepada detikHealth, Senin 19/10/2015. Baca juga Sering Pakai High Heels, Wanita Lebih Berisiko Memiliki Mata Ikan"Nah karena tidak steril, misalnya kaki sering kena debu atau kotoran nanti bisa terinfeksi," tandas dokter yang sedang menempuh pendidikan S3 di Universitas Airlangga Surabaya akan membuat mata ikan mengeluarkan nanah yang berbau tidak sedap. Selain itu rasa nyeri akan semakin hebat dan muncul bercak kemerahan di sekitar mata ikan. Jika sudah parah, infeksi bisa menjadi sangat dibiarkan, infeksi bisa menyerang jaringan kulit lainnya dan menyebabkan erisipelas atau selulitis. Yang lebih parah, infeksi ini akhirnya bisa menjalar ke seluruh tubuh atau yang biasa disebut sebagai mencongkel sendiri, penggunaan obat-obat oles yang keras secara sembarangan juga bisa memicu infeksi. Penggunaan obat oles keras seperti calusol akan membuat luka dan bekas gosong pada kulit, yang bisa memicu infeksi jika sering kontak dengan itu dr Darma mengatakan agar jangan 'mengutak-atik' sendiri mata ikan yang muncul di kaki jika tak ingin terkena infeksi. "Kalau sudah infeksi harus pakai antibiotik dan wajib ke dokter," juga Hii! Tak Diobati, Mata Ikan di Telapak Kaki Bisa Makin Besar mrs/up Identifikasi Penyebab Kematian Massal Ikan Gurami Osphronemus Gouramy di Sentra Budidaya Ikan Gurami, Desa Beji, Kecamatan Kedung Banteng, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Abstract Kasus kematian massal ikan Gurami di Sentra Budidaya Ikan Gurami, Desa Beji, Kecamatan Kedung Banteng, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah berdampak pada menurunnya produksi telur dan benih ikan Gurami. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi patogen penyebab kematian pada ikan Gurami. Metode yang digunakan metode survei dengan pengambilan sampel secara acak, kemudian diidentifikasi keberadaan patogen pada sampel ikan Gurami. Hasil identifikasi patogen pada ikan Gurami menunjukkan adanya infeksi Bakteri Aeromonas hydrophila, Aeromonas sobria, Parasit Henneguya sp., Trichodina sp., Vorticella sp. dan Jamur Aspergillus sp.. Penelitian ini menunjukkan bahwa kematian massal pada ikan Gurami disebabkan oleh serangan bakteri, parasit, dan jamur.

penyebab mata ikan gurame keluar